My Dearest Treasure – ch. 5

Chapter 5: Showdown!

 

Story © 2012 Pokersmith

 

“Kalian siap?” kali ini Siwon tampak serius.

“Ya, Sir!” sahut agen JNS Senior dan JNS X bersama-sama.

Pada misi ini, Siwon ditugaskan Paman Jung untuk memimpin. Ia tidak bisa datang karena  ada meeting dengan client penting. Katanya sih mendadak. Aku juga tidak tahu apa yang dipikirkannya. Bisa bisanya dia santai dan melepaskan anak buahnya sendirian di misi sulit. Uh, sifatnya tidak berbeda jauh dengan anaknya.

“JNS X, berjagalah dibelakang kita, kalau ada apa apa akan kuberi komando. Dan kalian, JNS Senior … kalian akan maju bersamaku dan Tiffany. Aku harap kalian tidak akan lengah terhadap apapun.”

Kami sudah siap dengan semua peralatan.

“Hey, bagaimana kalau kita melakukan high five? Yah, meskipun ini akan terlihat seperti anak-anak, tapi … nggak ada salahnya kan?” aku tersenyum dan menjulurkan tanganku kedepan untuk tos tim.

Siwon mengikutiku. Hahaha, diluar dugaan. Semua agen JNS juga ikut meletakkan tangannya diatas tangan agen lain.

Siwon tersenyum kearahku “Kau yang memimpin.”

Aku mengangguk, “Semangat untuk JNS!” tak kusangka hanya kata itu yang terucap dari bibirku. Aku tidak bisa berpikir lebih jauh lagi dan menguntai kata seperti orang berpidato.

“FIGHTINGG!” Semua anggota JNS berteriak. Ya ya, adegan ini seperti.. kau tau adegan lagu Way To Go dari girlgroup Korea.. mmm.. aku lupa namanya— yang meletakkan tangan bersama-sama dan melakukan tos. Tapi bedanya kali ini yang melakukan adalah anak perempuan kecil bersama banyak agen.

 ☆

Mobil Siwon terus melaju ke Apgujeong. JNS Senior dan JNS X berada tepat di belakang kami, dengan mobil yang tidak terlalu mencolok di hadapan publik. Kira-kira waktu dari headquarters ke Apgujeong hanya 15 menit. Jadi kalau Siwon ngebut, hanya memakan waktu 10 menit.

Keheningan terus menerus menyelimuti kami yang hanyut dalam pikiran masing-masing. Diriku sedang berusaha keras memerangi rasa cemas sedari tadi. Tapi aku yakin JNS akan menangkap bossnya. Aku yakin.

Kami semakin dekat dengan location point yang telah ditandai di GPS. Siwon mulai memelankan mobilnya.

“Contact. Ada seseorang mencurigakan membawa box di motornya menuju ke arah selatan. Tolong salah satu membuntutinya,” tiba-tiba Siwon berbicara melalui headsetnya.

“Agen kecil, kau lihat orang tadi?”

Agen kecil? Menggelikan. Siwon aneh-aneh saja kalau memanggil seseorang. Aku pasrah dengan nick nameku barusan. Aku tidak mau ribut dengan Siwon saat misi begini.

“Yap! Dia aneh sekali, Oppa,” celetukku.

Siwon menghela nafas, “Begitulah. Sepertinya dia telah melakukan transaksi. Biasanya barang akan ditaruh di box. Dan orang tadi memakai sepeda motor, maka gampang untuk menebak.”

“Tiffany, kau harus berjaga didalam lingkunganmu … walaupun sepertinya lingkunganmu aman,” ia menambahkan.

Aku mengangguk, mencoba mencerna perkataannya.

Penanda GPS sudah terlihat sangat dekat. Aku hanya melihat guitar shop yang sudah tidak dipakai, lumayan besar. Mungkin dulu ini tempat guitar shop terkenal. Di bagian depan toko itu terdapat banyak jendela besar, tapi telah tertutup oleh papan kayu yang berantakan. Tempat parkir yang luas terdapat di belakang toko. Ada gang menuju kesana, terlihat tiga atau empat mobil … mobil sang mafia.

Wow, detak jantungku semakin cepat saat itu. Siwon memarkir mobil jauh-jauh dari guitar shop agar tidak menarik perhatian komplotan— di sebuah gang kecil yang kelihatannya tidak pernah dijamah orang … JNS juga memarkir mobilnya disitu. Lalu para anggota JNS berkumpul, bersiap untuk serangan.

“JNS X, kau tetaplah disini. Okay?”

“Siap, Sir!”

“Senior, ikut aku.”

“Siap!”

Suara Siwon agak bergetar karena gugup. Dia mulai menuju ke tempat persembunyian komplotan.

Aku tengah berjalan dengan hati-hati melintasi jalanan kotor di sebelah ‘mantan’ toko gitar. Banyak rumput liar yang tumbuh dipinggir jalan, sementara sulur-sulur merambati tembok tinggi banggunan. Cat bangunannya terkelupas karena termakan usia. Urgh.. kenapa Siwon memilih jalan ini? Padahal kami bisa langsung menyergap dari depan tanpa ada becek, sampah, rumput liar dan… serangga!

Jalanan sempit tempatku berada terpisah dari area parkir komplotan oleh tembok batu-bata tua yang dengan mudah kupanjat. Berdiri disana, seperti dunia lain bagiku.

Aku melihat jendela tua yang terbuka di sisi bangunan lalu langsung memberitahu Siwon agar masuk lewat sana. Siwon menyetujuiku. Aku mengayunkan satu kaki melewati ambang jendela, menundukkan kepala, dan menghela kepalaku kedalam.

Di sana tidak ada apa apa, hanya sebuah gitar akustik tua diatas kursi kayu yang lapuk. Aku berdiri di ruang tempat biasanya gitar dipamerkan. Udara berbau apak dan agak masam. Tapi kondisi toko itu cukup bagus dan rapi selain sedikit tumpukkan debu dan sarang laba laba.

Di seberang, aku bisa melihat ruangan lain, serta lorong sempit dibelakangnya. Anggota JNS mulai berpencar, aku dan Siwon memutuskan untuk melewati pintu lain.

Mungkin ini gudang, pikirku. Ruangan itu cukup luas. Dalam kondisi rapi dan sempurna. Lantai dari kayu yang keras berkeriut saat aku berjalan. Cahaya sore masuk dari jendela dan menerangi tembok bermotif stripes gothic. Tiba tiba tercium bau asap dari dalam— bau seperti saat kau menyalakan korek api lalu meniupnya, atau seperti kembang api yang telah habis … semacam itu.

Bau itu tercium kuat di udara. Jantungku mulai berdetak lebih kencang. Aku melewati tangga di sebelah kanan. Di ujung lorong terdapat ruangan-ruangan lain, tapi tidak ada orang disana. Aku mengintip salah satu ruangan dan mendapati kamar mandi yang tertata rapi. Aneh. Toko ini terlihat bobrok dari luar. Tetapi didalamnya cukup mengesankan. Impressive!

Aku tiba di ujung lorong, lalu memasuki pintu menuju ruangan lain. Aku belum sepenuhnya menyadari kenyataan bahwa ada api menyala di perapian.

Aku menelan ludah. Ternyata tujuh orang mafia tengah bersantai disana. Mmm.. Jadi tujuh lawan dua. Tubuhnya cukup besar untuk mengalahkan dua orang. Tidak ada waktu untuk menggerutu atau menyalahkan takdir. Aku yang berada di belakang Siwon langsung mengirimkan sinyal kepada kelompok JNS Senior agar mendekat.

Beep beep … ketika gadgetku berbunyi, semua mafia menoleh kearah kami. Uh oh… Tidak ada pilihan lain selain— berkelahi.

Mafia berbaju tuxedo pertama mendekat kearah kami, “Wow, sepertinya ada tamu!” dia menyeringai.

Siwon membalas sapaannya dengan tinjuan yang tepat mengenai mafia itu. Semua mafia menjadi berontak.

Aku langsung mendaratkan tinjuku kepada mafia yang ada didepanku. Ketika itu juga, mafia lain menyergapku dari belakang. Aku menyikutnya lalu berbalik kearahnya, menendang perutnya tiada henti. Saat itu juga JNS senior telah datang, masuk keruangan dengan menenteng AK-47 ditangannya dan mulai berkelahi dengan para mafia.

Saat mereka lengah, aku melihat seseorang memakai jaket kulit berbulu tebal di ambang pintu, ditemani empat orang disampingnya. Ia melihat kami dari kejauhan. Aku, secara naluri, mengetahui jika dia adalah bossnya.

Kuraih pistol yang ada di saku. Sementara Siwon dan agen JNS lainnya berkelahi, aku ingin menangkap bossnya yang sedang bersantai melihat kawanannya babak belur. Aku berlari kearahnya sambil menggenggam erat pistolku. Ya, aku ingin misi ini segera selesai lalu pergi tidur ke kamarku yang nyaman, seperti anak-anak lainnya.

Aku telah setengah jalan dan pistolku sudah mengarah tepat ke kepalanya. Tetapi salah satu orang disebelahnya beringsut menyerangku. Kami mendapatkan perkelahian yang sangat sulit. Dia mencoba meraih pistolku yang mengeluarkan beberapa tembakan liar. Aku mencoba mendorongnya dengan lututku.

“Gadis kecil, berani beraninya kau melawanku!” teriaknya. Dia tak segan meninju perutku. Tubuhku dihempaskannya ke lantai. Dia menyeringai penuh kemenangan. Aku berusaha keras menggapai pistolku yang jatuh tidak jauh.

Sial! Dia lebih cepat mengambil pistolku! Oh tuhan, apakah ini akhir dari hidupku?

Mafia berkumis, gendut, beringas dan jahat itu mulai menarik pelatuk. Pistolnya menghadapku. Aku menendangnya tapi tidak ada reaksi apapun.

Tiba tiba terdengar tembakan beruntun yang mengenai mafia diatasku. Dia langsung rubuh.

“Hei kau! Hati-hati!” teriak seorang agen yang memakai baju merah. Tampaknya Siwon telah memanggil JNS X untuk datang.

“Okay! Terimakasih telah membantu. Oh, awas! Belakangmu!” salah satu mafia akan menyerangnya dari belakang.

Aku meraih pistolku kembali dan membantu JNS membereskan semuanya. Dan, sialnya.. kami terpaksa kehilangan jejak Si Boss yang melarikan diri saat kami lengah.

Akhirnya satu persatu para mafia tumbang.

Aku berniat menelepon Jessi. Sementara Siwon, JNS Senior dan JNS X mengamankan senjata illegal yang ada di dalam bangunan.

Jessi akhirnya mengangkat telepon.

“Jessi, bawa kelompok pengaman kejahatan kemari.”

“Mission completed?” tanyanya.

“Yeah … Cepat bawa kesini! Aku ingin tidur sekarang.”

“Laksanakan, Kapten!” jawabnya dengan bercanda.

“Hei, nicknameku bertambah hari ini!” seruku.

“Really? Really? Really?” dia menjawab dengan girang. Kira-kira apa yang membuatnya bahagia hari ini?

“jangan banyak omong. Cepaaaaat~!”

Aku menutup telepon.

Kami tiba di headquarters. Di sana sudah ada Paman Jung duduk di kursi favoritnya, membaca koran New York Times. New York Times? Darimana dia mendapatkannya!? Maksudku… Ini kan Seoul, bukan New York!

Seperti biasa, Jessi memeluk kami bergantian. Tapi kali ini dia memelukku lebih lama dari biasanya.

“Selamat!” ujarnya ditelingaku, masih memelukku dengan erat.

“Kenapa dengan selamat?” aku menimpalinya seraya melepaskan pelukannya.

Jessi menatap dalam mataku sejenak, tersenyum, lalu beralih kemejanya. What’s going on with her?

“Oke anak-anak, kembali ke pekerjaan kita,” Paman Jung bersemangat membuka pertemuan kami.

“Pertama-tama aku minta maaf karena tidak bisa bersama kalian akhir akhir ini— sejujurnya aku sedang menyeleksi seseorang … oh ya, bagaimana dengan kalian?” dia menunjukku dan siwon yang duduk disofa.

“Sebenarnya … bossnya melarikan diri, Sir. Maaf— ”

“Ini salahku! Tadi aku berniat menangkapnya, tapi salah satu mafianya menyergapku. Aku jadi kehilangan dia. Seharusnya aku tadi tidak ceroboh! Maaf, Sir…” aku menjelaskan semua. Ya .. secara logis, ini memang salahku. Aku egois dan menyerang boss sendirian. Harusnya aku beraksi bersama Siwon atau agen lain.

Paman Jung hanya menopang kepalanya sambil mendengar perkataanku. Dia mengernyitkan alisnya tapi terlihat tetap santai.

“Tidak apa apa, Fany … aku juga pernah melakukan kesalahan sepertimu waktu aku masih muda. Jiwa muda adalah jiwa yang menggebu-nggebu, aku tahu itu. Hahaha,” Paman Jung menimpali dengan banyolannya. Tapi meskipun begitu aku masih merasa bersalah dengannya.

“Lagipula … aku telah menyiapkan senjata baru untuk kalian,” dia tersenyum lebar dengan tangan dibawah dagu. Kali ini dia seperti pemeran antagonis di film drama yang mempunyai akal cemerlang untuk menghancurkan apa yang dilakukan sang protagonis.

Paman Jung mengambil handponenya yang ditaruhnya dimeja, lalu menelepon seseorang, “suruh dia ketempatku…”

Dia??

Tidak lama kemudian, dari pintu munculah seseorang yang berdandan casual. Ia membawa map putih ditangan kanannya. Omo! Mataku mengerjap.

。。。

To Be Continued…

−−−−

Hosh hosh hosh~~ *basuh keringet*

Aaaa akhirnya selesai juga!! meskipun jam udah nunjukin pukul 23:47 masih kehitung Selasa kan? hahaha *wink

Gimana I Got A Boy sama streaming Romance Fantasynya? eh author nggak bisa liat Romance Fantasy nih u__u pasti keren ya? ya? ya? XD

Udah udah, author mau tidur dulu.. dah malem nih.. good night! jaljayo!

Oh iya, selamat tahun baru ya buat Readers! 🙂 buat GG juga semoga sukses ditahun 2013 ini. SONES always love you! ❤

Kiss&Hugs

– KEEP UR POKERFACE! –

Categories: Chapters | Tags: , , , , , , , , , , , | 18 Comments

Post navigation

18 thoughts on “My Dearest Treasure – ch. 5

  1. opie

    apakah itu taeyon?

  2. wink(s)

    Annyeong thor..
    Woah,,Ppany berani banget tuh.Ckck
    Hem,,Boss nya kabur tuh.Ck jadi harus semain hati-hati nih.Hahay
    Walah,,sapa tuh yang diseleksi ma Mr.Jung+yang datang tuh?Pa,,yang diseleksi ntuh?Walah,,bener-bener penasaran nih thor? :/
    Hem,,Tae kah?Heheh.Ngikut ja dah,gimana jadinya.Kekek
    Oya,,Happy new year thor and hope you always remember loyal raeders*important me* heh.And I will wait for the next chap.

    • ☆ Pokersmith ☆

      Happy new year too~ wohoo *tebar petasan* stay tune yah 😉

  3. Anyong, thor, yey! Ternyata bener athor nya update setiap hari selasa…..
    Wah ada kejutan apa lagi nieh.??
    Oia aku ganti id thor.. Hehe 😀

    • ☆ Pokersmith ☆

      Author punya kejutan keju kraft XD
      Iya aku tau kalo km ganti~ stay tune yap 😉

  4. taenytebs

    gw hrap orang yg bwa map putih itu taeng,,,

  5. wah…wah…itu pasti taeng..ya kan ya kan thor*_* “maksaXD” tapi bukanya sika suka ama pany yah…apa itu yul…

    • ☆ Pokersmith ☆

      itu author lohhh wkwk *dilempar bata
      tunggu aja ya 🙂

  6. SooJung

    Pasti taeng pasti taeng pasti taeng orang nya!!! Hohohohoho

  7. owhh jamur ama timun jalanin misi yah? oh pinggangku udah gak bisa di ajak lagi, beneran nih senpai gue cuma baca slash, dash, and rush

    • ☆ Pokersmith ☆

      Jamur timun jamur timun apaan sih -___- makasih udah baca slash dash hit and run aku 🙂

  8. Annyeong gue readers baru,, sory nih lngsung coment d sini.
    Yah ini ff pertma yg gue bca d wp ini.

    • ☆ Pokersmith ☆

      Annyeong!! makasih ya udah baca dan comment 🙂

  9. taenyjjang *fatmi95

    Taeyeon kah?? (⊙o⊙)? #kepo to de max

    • ☆ Pokersmith ☆

      Mau tau aja atau mau tau banget haahahahahehehehiiihihihhuhuhuhehehhehohooh
      😀

Leave a comment

Blog at WordPress.com.